Perkembangan adalah suatu tahap peristiwa dari awal sampai akhir
yang mengalami perubahan menuju kearah lebih baik. Sebuah perkembangan sudah
dipastikan mengalami suatu kemajuan yang lebih baik dari semula, jika mengalami
kemunduran namanya bukan perkembangan namun penurunan. Pendidikan dan
pengajaran agama Islam di Indonesia juga mengalami perkembangan tersebut, yang
dulunya hanya dibawa oleh para pedagang dan sekarang sudah sebagian besar
masyarakat memeluk dan mempelajari agama Islam.
Pendidikan merupakan suatu proses untuk memberi suatu pelajaran
yang dapat diterapkan dalam kehidupan untuk merubah dan mencerdaskan bangsa menjadi
manusia yang baik. Pendidikan agama Islam merupakan suatu pendidikan yang
bertujuan untuk membentuk pribadi dan potensi muslim yang sebenarnya yang
sesuai dengan sumber dasar hukum islam yaitu Al-Qur’an dan Hadits. Dari
pengertian tersebut dapat dilihat bahwa betapa pentingnya pendidikan agama
Islam itu bagi kehidupan dan moral bangsa ini.
Di Indonesia, agama Islam masuk dibawa oleh para pedagang muslim.
Pendidikan diajarkan secara informal lewat orang – orang yang membeli barang
dagangan mereka, dengan cara memberikan contoh perilaku teladan seperti berlaku
sopan, ramah tamah, jujur, adil, dan tingkah laku lainnya. Hal itu membuat penduduk negeri tertarik dan hendak memeluk
agama Islam. Begitulah para pengajar pendidikan agama Islam pada waktu itu melaksanakan
penyiaran. Penyiaran tersebut dilaksanakan setiap menemui kesempatan, kapan
saja, dimana saja dan kepada siapa saja. Agama Islam diajarkan dengan cara yang
mudah sehingga orang akan mudah menerima dan melaksanakannya. Pengajaran secara
informal berlangsung terus sampai mencapai hubungan erat sehingga terbentuklah
ukhuwah dengan jalan perkawinan yang dapat menurunkan generasi Islam.
Pengajaran tersebut membawa hasil yang mentakjubkan, karena agama Islam dapat
tersiar sampai seluruh kepulauan Indonesia.
Dengan adanya perkembangan zaman, pendidikan agama Islam dilingkup
masyarakat mulai muncul cara yang baru yaitu pendidikan non-formal, ternyata
mampu menunjang keberhasilan dan memberikan motivasi yang kuat. Pendidikan
tersebut masih sangat sederhana, dilaksanakan di masjid, langgar atau surau. Pendidikan agama Islam diberikan dalam bentuk
ceramah, mereka juga di latih membaca Al-Qur’an dan di bimbing dalam
melaksanakan ibadah.
Semakin lama peserta didik semakin bertambah, sehingga masjid tidak
mampu lagi untuk menampung mereka serta tidak bisa sepenuhnya untuk mengajarkan
pendidikan maka berkembang ke lembaga
pendidikan di luar masjid. Selanjutnya mulailah muncul lembaga pendidikan yang
khusus dipersiapkan untuk proses pengajaran agama islam yang diberi nama pondok
pesantren dan terbentuk pula sekolah yang berdasar keagamaan atau sering
disebut madrasah. Disinilah pendidikan agama Islam dilaksanakan dengan cara
formal. Dalam pendidikan agama Islam di Indonesia tidak pernah terlepas dari yang namanya pondok pesantren,
karena merupakan model pendidikan tertua di Indonesia.
Pondok pesantren bukan hanya digunakan sebagai tempat mengaji,
tetapi sekaligus untuk asrama bagi peserta didik. Di dalam pondok pesantren
mereka tinggal bersama-sama sambil belajar hidup mandiri dan membentuk satu
keluarga baru dibawah bimbingan seorang
kyai. Di dalam pondok pesantren, sistem pengajarannya dengan cara murid duduk
melingkar mengelilingi kyai, mereka menerima pelajaran yang sama walaupun usia
mereka berbeda-beda. Hal itu disebabkan karena belum di rancangnya sebuah kurikulum tertentu dan lama belajarpun
terserah kepada murid.
Pondok pesantren tumbuh dan berkembang sangat baik dan mempunyai
peranan penting dalam usaha mempertahankan eksistensi umat Islam dari serangan
dan penindasan yang dilakukan para penjajah beberapa abad lamanya. Sistem pendidikan agama Islam mengalami
perubahan dan pembaharuan, dengan pemikiran baru untuk mengejar ketinggalan
dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Tujuan semula pendidikan agama Islam
adalah supaya anak didik dapat membaca Al-Qur’an dan mengetahui pokok ajaran
islam. Maka dengan pemikiran baru ditambahkannya pemberian ilmu tentang alat
untuk mempelajari sumber hukum Islam Al-Qur’an dan Hadits yang berupa
pendidikan Bahasa Arab.
Menurut Zuhairini dalam bukunya yang berjudul “sejarah pendidikan
Islam” tertulis realisasi pendidikan agama Islam diperkuat dengan adanya
pendidikan di surau, langgar, masjid atau tempat-tempat lain yang semacamnya
disempurnakan menjadi madrasah, pesantren dan lembaga pendidikan yang berbasis
keagamaan. Sistem klasikal mulai diterapkan, sarana pendidikan seperti: bangku,
meja, papan tulis sudah mulai digunakan dan pembagian tingkatan kelas sudah
mulai diadakan. Pendidikan formal mulai tersebar di mana-mana, bahkan di
kalangan pondok pesantren mulai diterapkan sistem tersebut. (Zuhairini 1992,
217)
Setelah Indonesia merdeka, pemerintah lebih memperhatikan
pertumbuhan pendidikan agama Islam, dengan diintegrasikan dalam kurikulum
sekolah mulai dari sekolah dasar atau madrasah ibtida’iyah sampai universitas
negeri atau perguruan tinggi agama islam. Pertumbuhan pendidikan itu dapat kita
rasakan sampai sekarang dan harus kita kembangkan lagi menjadi lebih canggih
sehingga dapat bersaing dengan pendidikan-pendidikan di negara lain. Apalagi di
era globalisasi ini, semakin tipis sekat antara bangsa di dunia dan pengaruh
budaya luar semakin merabah. Lembaga pendidikan agama Islam harus
mempertahankan peranannya dalam lingkup pendidikan di Indonesia.
Setelah menguraikan beberapa perkembangan pendidikan di atas,
sekarang kita lihat lagi pendidikan agama Islam dalam era sekarang ini. Di era
globalisasi ini pendidikan agama Islam mengalami krisis dengan bukti semakin
rendahnya kualitas manusia serta rendahnya mutu lembaga pendidikan. Maka untuk
menanggulanginya kita sebagai penerus bangsa harus dapat memberdayakan dan
mengembangkan lagi dunia pendidikan ini. Cara yang dapat membangkitkan
pendidikan agama Islam agar dapat berkembang lagi adalah dengan memperbaiki
mutu pendidikan agar dapat mencetak alumni yang bermutu. Dengan alumni bermutu
itulah nantinya masyarakat indonesia dapat menghadapi persaingan global dengan
percaya diri. Semoga tahun yang akan datang pendidikan agama Islam di Indonesia
semakin berkembang lebih baik lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar