Paradigma Baru Pendidikan Islam
Oleh : Nur Syifafatul Aimmah
Neomodernisme merupakan gerakan intelektual yang
sangat berhubungan dengan pendidikan, karena berorientasi pada
pembaharuan yang dalam islam diawali dari pendidikan. Pembaharuan
pendidikan merupakan satu-satunya pendekatan untuk suatu penyelesaian
problem-problem jangka panjang yang dialami masyarakat Islam saat ini.
Dalam konteks pendidikan, neomodernisme memberi revisi atas pola
pendidikan sekuler-rasional dan menjawab identitas pendidikan Islam
sejati, yaitu yang berbasis Al-Qur’an dan Sunnah. Dapat disimpulkan
bahwa neomodernisme pendidikan Islam adalah proses penanaman nilai
edukatif dengan jalur kombinasi tradisi dan modernisasi.
Sebagai pemrakarsa neomodernisme, Fazlur Rahman
menyatakan bahwa pendidikan baginya menempati posisi yang sangat penting
dalam perilaku beragama Islam dan menyatakan bahwa hukum dan teologi
merupakan bagian sentral dari sistem pendidikan tinggi Islam yang
dilaksanakan di madrasah-madrasah. Sehingga sebagai pencetus gagasan
neomodernisme, Fazlur Rahman memiliki kepedulian yang sangat besar
terhadap pembaharuan yang dimulai dari sektor pendidikan.
Dalam buku yang ditulis oleh M. Rikza Chamami, M.Si,
Dosen Studi Karya Tulis Ilmiah IAIN Walisongo Semarang ini, diungkapkan
bahwa Fazlur Rahman membagi dialektika perkembangan pembaruan yang
muncul di dunia Islam ke dalam empat gerakan. Gerakan pertama adalah
revivalisme pramodernis yang muncul pada abad ke-18 dan 19 di Arabia,
India, dan Afrika. Dasar pembaruan revivalisme pramodernis kemudian
diambil alih oleh gerakan kedua adalah modernisme klasik yang muncul
pada pertengahan abad ke-19 dan awal abad ke-20 di bawah pengaruh
ide-ide Barat. Modernisme klasik telah memberikan pengaruh terhadap
gerakan ketiga adalah neorevivalisme atau revivalisme pascamodernis. Di
bawah pengaruh neorevivalisme muncullah neomodernisme, yang merupakan
gerakan keempat. Fazlur Rahman mengklaim dirinya sebagai juru bicara
gerakan baru ini.
Dalam buku ini difokuskan pada gagasan Fazlur Rahman
tentang neomodernisme dalam ranah pendidikan Islam, yang penulis jumpai
dalam karya Fazlur Rahman Islam dan Modernity, Transformation of an
Intellectual Tradition. Kekahasan utama yang disajikan dalam buku ini
adalah pada konsep neomodernisme yang digagas oleh Rahman yang terkait
erat dengan konstruk pendidikan Islam, karena tidak hanya pembaharuan
sesaat, tetapi mengarah pada pemberdayaan intelektualitas masyarakat
muslim. Usaha ini nampak dengan memaparkan historisitas pendidikan Islam
dari Nabi hingga abad pertengahan.
Untuk mencari tahu jawaban seputar neomodernisme dan
pendidikan Islam menurut pemikiran Fazlur Rahman, kita bisa menemukannya
di dalam buku yang memiliki tebal 224 halaman. Buku ini, secara garis
besar dibagi menjadi lima bab yang terdiri dari 18 sub bab. Di dalam
buku ini tidak hanya memberitahukan bagaimana pemikiran Fazlur Rahman
tentang neomodernisme. Akan tetapi, terdapat kajian yang mendalam
terutama dalam aspek pendidikan seputar hukum, sosial, dan politik. Buku
ini patut diacungi jempol karena walaupun dalam buku ini difokuskan
pada gagasan Fazlur Rahman, namun juga terdapat berbagai pemikiran
pendidikan yang berbeda dari tokoh lainnya.
Seluruh telaah pemikiran Fazlur Rahman yang
diceritakan dalam buku ini merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh si
pembaca, karena di dalamnya memuat model pembaharuan pendidikan Islam.
Dengan demikian, pembaca dapat mengetahui sejarah dan implikasi
neomodernisme dalam pendidikan Islam. Maka dari itu, buku ini sangat
cocok sekali bagi tambahan wawasan mahasiswa. Namun, di sisi kekurangan
pada buku ini, penulis menggunakan bahasa yang terlalu tinggi (terlalu
ilmiah) sehingga sulit dipahami oleh pembaca pemula, dan kata-katanya
banyak terjadi pengulangan.
.
Meski demikian buku ini tetaplah menarik untuk
dibaca. Menurut saya, buku ini hendaknya menjadi buku bacaan wajib
setiap guru, dosen atau pecinta pendidikan yang mengajar materi sejarah
dan filsafat pendidikan. Dan bisa jadi merupakan solusi yang tepat untuk
membantu mahasiswa dalam meneliti, lebih khusus terhadap tokoh-tokoh
klasik dan lokal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar